- Advertisement -spot_img
BerandaUncategorizedTulisan Isi Hati Iqbal Ramadhan Anak Seorang Jenderal

Tulisan Isi Hati Iqbal Ramadhan Anak Seorang Jenderal

- Advertisement -spot_img
|| Journalistpolice.com – Inilah tulisan isi hati IQBAL RAMADHAN anak seorang Jenderal Purnawirawan TNI Moerdiono dimasa pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto.

IQBAL RAMADHAN merupakan korban kekerasan Aparat Keamanan, ia ditangkap saat melakukan aksi demo Bulan Agustus 2024, Ia disiksa hingga mengalami cacat hidungnya patah.

Tulisan isi hati IQBAL RAMADHAN dibacakannya saat acara di telivisi yang dipandu oleh Aiman Wicaksono, dengan terbata-bata tulisan isi hatinya ia bacakan membuat penonton juga larut dalam kesedihan.

BACA JUGA  What to Do About a Light Case of COVID-19

Tulisan isi hati IQBAL RAMADHAN tersebut ia beri judul“Teragedi 22 Agustus 2024” inilah isi tulisan tersebut:

“Memang benar ayah saya seorang Jenderal TNI dan pejabat tinggi pada era Orde Baru, namun terlepas saya terlahir dari seorang perempuan, seorang ibu yang penuh perjuangan,” ujarnya.

Lanjutnya, Ibu saya harus bekerja keras mencari nafkah dan merawat saya tanpa kehadiran sosok ayah. Saya tidak pernah menggunakan nama besar ayah saya untuk kepentingan pribadi.

BACA JUGA  Januari-Agustus 2024 Polres Kotim Berhasil Ungkap 112 Kasus Narkoba

Saya menjaga rapat latar belakang kedua orang tua saya, bahkan ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan dihadapan aparat bersenjata, yang melecehkan, memukul dan menendang kepala saya.

Tidak sedikitpun terpikir untuk memanfaatkan nama besar ayah saya untuk diberikan pengampunan oleh aparat yang menyiksa saya. Hanya satu yang saya ingat, saya ketahui bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil.

Saat mereka ditangkap dan ditahan aparat keamanan. Karena menuntut hak-haknya, hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi Indonesia.

BACA JUGA  Coronavirus: Travel restrictions, border shutdowns by country

Saya bukan anak yang didup dalam kemewahan dan kekuasaan, sejak kecil saya berjuang melawan ketidak adilan. Ibu saya selalu menanamkan nilai-nilai keadilan dan rasa asih. Harapan terbesar Ibu saya adalah agar saya berguna bagi masyarakat dan berpihak kepada masyarakat yang terpinggirkan.

Disaat yang lainnya memanfaatkan nama besar orang tuanya agar mendapatkan kedudukan dan jabatan. Disiisi lain ada banyak orang tua yang penuh berjuang membayar biaya pendidikan yang mencekik, mencari kerja untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Dan menjadi ojol hanya untuk bertahan hidup sehari. Jurang antara si kaya dan si miskin begitu lebar di negeri ini. Takdir terlahir memilih saya sebagai anak dari seorang Jenderal TNI di Era Orde Baru dari kampung Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Why Covid-19 is worse than the flu, in one chart

Saya tidak bisa menolak takdir itu, namun hal itu tidak menutup hati nurani saya dan akal sehat saya untuk melawan kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyatnya. Menolak penguasa membangun kuil dinasty keluarga di saat rakyat kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Masyarakat adat di gusur dan di kriminalisasi, Pejuang Hak Asasi Manusia di kriminalisasi, Pejuang Lingkungan Hidup di bunuh, Biaya pendidikan mahal, Sembako mahal dan minimnya bantuan hukum kepada masyarakat tidak mampu.

BACA JUGA  UN urges prisoner releases to stem spread of coronavirus

Sebagai seorang manusia hal itu saya tidak dapat terima. Perjuangan ini bukan hanya tentang saya, perjuangan di bulan Agustus 2024 ni tidak semua pemuda yang bahu membahu, melakukan perlawanan yang dimulai sejak 22 Agustus 2024 hingga hari ini.

Milik semua pemuda yang mengalami kekerasan oleh aparat keamanan. Cerita terakhir di bulan Agustus Kemerdekaan Indonesia adalah cerita tentang perjuangan pemuda menentang status qu dan kekuasaan yang zalim.

“Saya hanyalah seorang anak yatim yang sedang berjuang melawan ketidak adilan di negeri ini. Karena negara ini bukan milik keluarga tertentu. Kami pemuda menolak tunduk pada kekuasaan yang zalim,” demikian tutupnya.

BACA JUGA  Coronavirus live updates: Total US cases near 9,000 as death toll approaches 150

 

 

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Berita Terkait
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini